Nama saya M. Faisal Ramzi, seorang siswa SMA teknologi, dan saya saat menulis ini duduk di kelas 12 yang beruntung bisa merasakan pengalaman yang sangat berharga dalam hidup saya. Tahun 2023, saya mengikuti seleksi Paskibra tingkat kecamatan atau Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, dan Alhamdulillah, saya diterima sebagai anggota pasukan pengiring putra. Saya merasa sangat bangga saat itu, karena atas dukungan orang tua dan keluarga serta sahabat sahabat, saya bisa menjadi bagian dari tim yang memiliki tanggung jawab besar, yaitu mengibarkan bendera pusaka yang menjadi simbol kebanggaan negara.
Perjalanan saya di Paskibra bukanlah perjalanan yang mudah. Proses seleksi sangat ketat, penuh dengan latihan fisik yang menguras tenaga dan mental. Setiap gerakan harus tepat, setiap langkah harus disiplin, dan setiap detik terasa sangat berarti. Namun, di balik semua itu, saya merasa ada kebanggaan yang tak terhingga setiap kali saya berdiri di barisan, siap mengibarkan bendera merah putih dengan penuh kehormatan.
Setahun berlalu, saya merasa bahwa pengalaman menjadi anggota pasukan pengiring putra itu mengajarkan banyak hal. Selain meningkatkan kedisiplinan dan fisik, saya juga belajar untuk bekerja sama dalam tim dan saling mendukung. Semangat persatuan dan kebangsaan yang saya rasakan saat mengibarkan bendera adalah pengalaman yang tak akan terlupakan.
Namun, di tahun 2024, ada tantangan baru yang datang. Saya memutuskan untuk mengikuti seleksi Paskibra kecamatan lagi. Kali ini, saya tidak hanya ingin menjadi anggota, tetapi saya bertekad untuk menjadi bagian dari kepemimpinan. Saya ingin membuktikan bahwa saya bisa lebih dari sekadar pengiring bendera, saya ingin mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Saya melatih diri dengan lebih keras, berusaha meningkatkan kualitas fisik dan mental, serta memahami lebih dalam tentang apa yang diperlukan untuk menjadi seorang komandan pleton.
Proses seleksinya tidak mudah. Kali ini, saya harus menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang baik, bagaimana mengarahkan dan memotivasi anggota lainnya untuk tetap semangat, dan bagaimana mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang penuh tekanan. Alhamdulillah, usaha saya membuahkan hasil. Saya diterima menjadi Danton (Komandan Pleton) dalam pasukan Paskibra 2024. Saya merasa sangat bangga, namun juga sadar bahwa tanggung jawab saya semakin besar.
Menjadi seorang Danton bukan hanya soal memimpin, tetapi juga soal memberikan contoh yang baik. Setiap langkah yang saya ambil harus penuh perhitungan, setiap kata yang saya ucapkan harus penuh motivasi, dan setiap tindakan harus mencerminkan semangat kebangsaan. Tanggung jawab ini bukanlah hal yang mudah, tetapi saya merasa siap. Karena bagi saya, menjadi seorang Paskibraka bukan hanya tentang mengenakan seragam, tetapi tentang menghidupkan semangat Indonesia dalam setiap tindakan kita.
Dua tahun ini menjadi pengalaman yang luar biasa. Dari seorang pengiring bendera hingga menjadi seorang komandan pleton, saya merasa bahwa Paskibra telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan: kedisiplinan, kerja keras, tanggung jawab, dan semangat untuk selalu memberikan yang terbaik. Semoga pengalaman ini bisa terus menginspirasi saya dan orang lain untuk terus berjuang dan berprestasi di bidang apapun yang kita tekuni.
Sekian, terima kasih.