Haalo perkenalkan nama Ruswandi Suatu hari saya berdiri tegak di tengah lapangan yang luas Hari itu adalah hari pertama latihan Persenop (Persiapan Seremonial Nasional ) meskipun rasanya gugup, saya juga merasa sangat bangga. Untuk pertama kalinya saya bisa berpartisipasi dalam sebuah upacara yang melibatkan tugas besar—mengatur jalannya prosesi dengan sempurna.
Awalnya, saya tidak begitu paham apa itu Persenop. Persenop membuat saya penasaran. Teman-teman saya berkata bahwa ini adalah latihan yang sangat berat, yang melibatkan kedisiplinan tinggi dan kemampuan untuk bekerja dalam tim. Tapi saya tidak bisa menahan diri. Ia ingin mencoba, merasa bahwa ini adalah kesempatan untuk belajar sesuatu yang baru.
Latihan dimulai dengan instruksi dasar: cara berjalan dengan langkah tegap, bagaimana memimpin barisan dengan percaya diri, dan bagaimana mengatur setiap detik dalam sebuah upacara. Setiap gerakan harus presisi. Semua mata harus fokus pada setiap perintah yang diberikan, dan Dini merasa tanggung jawabnya semakin besar.
Hari demi hari, saya berlatih tanpa kenal lelah. Ada kalanya ia merasa lelah dan ingin menyerah. Namun, setiap kali itu terjadi, saya teringat akan pesan sang ayah yang selalu menyemangatinya, “Dalam setiap langkah hidup, jangan pernah berhenti berusaha. Bahkan jika langkahmu terasa berat, teruslah melangkah.”
Hari-hari berlalu dengan latihan yang semakin intensif. Saya belajar untuk lebih sabar dan sabar, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap teman-temann. Mereka harus saling mendukung untuk membuat setiap latihan semakin baik, dan untuk memastikan upacara nanti berjalan dengan sempurna.
Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Semua anggota Persenop berkumpul di lapangan upacara, mengenakan seragam rapi dan sepatu mengkilap. Saya merasakan getaran yang tak bisa dijelaskan ketika melihat barisan yang rapi dan siap. Ini adalah puncak dari semua latihan yang telah mereka jalani.
Pada saat upacara dimulai, saya memimpin jalannya prosesi dengan tenang. Setiap langkahnya penuh percaya diri, tidak ada gerakan yang salah. Semua anggota lainnya mengikuti perintahnya dengan sempurna. Wajah-wajah yang penuh semangat dan harapan mengiringi setiap detik yang berjalan.
Ketika bendera berkibar di atas tiang, Dini merasa hatinya penuh. Bukan hanya bangga karena berhasil menjalankan tugas dengan baik, tetapi juga karena ia merasa telah tumbuh dan belajar banyak selama proses ini. Persenop bukan hanya soal gerakan atau langkah sempurna, tetapi juga tentang mengerti arti tanggung jawab, kerja keras, dan kebersamaan